PESSEL-Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) bakal membantu melengkapi pembangunan infrastruktur dasar di Desa Wisata Pantai Sungai Tawar (Suta).
Desa Wisata Pantai Suta terletak di Dusun Kampung Pandan, Kenagarian Koto Nan Duo, Kecamatan Batang Kapas.
Baca juga:
Pemprov Sumbar Gelar Pendidikan Bela Negara
|
Kawasan tersebut pernah viral dan banyak pengunjung karena rakit-rakit yang dibuat masyarakat yang digunakan untuk membawa wisatawan berkeliling di sekitar perairan Suta.
Kepala Disparpora Pesisir Selatan, Suhendri mengatakan kawasan itu memiliki potensi untuk maju dan menarik minat pengunjung.
Hanya saja, kata dia sejumlah infrastruktur dasar belum lengkap sehingga kunjungan wisatawan ke kawasan Suta belum stabil.
"Kemarin saya melihat potensi wisata yang ada Pantai Suta. Saya melihat ada beberapa daya tarik yang mesti kita kembangkan. Di sana yang belum ada adalah beberapa infrastruktur dasar, untuk bisa wisatawan dapat bertahan lama, " kata Suhendri, Kamis(1/9//2022) di Painan.
Suhendri menilai terdapat kelemahan di sekitar kawasan itu. Kelemahan yang dimaksud adalah beberapa infrastruktur dasar. Untuk itu, pihaknya berupaya untuk mencoba membantu pengembangan daya tarik wisata di Pantai Suta.
Dari hasil kunjungannya ke Pantai Suta dan berdiskusi dengan Wali Nagari Koto Nan Duo, Mahardicka serta sejumlah pengurus Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), Disparpora akan mengupayakan membantu pengembangannya dengan anggaran sebesar Rp100 juta melalui APBD. Anggaran tersebut diupayakan untuk tahun 2023 mendatang.
Mantan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pesisir Selatan itu meminta agar Wali Nagari Koto Nan Duo segera membuat proposal. Nantinya akan ditindaklanjuti ke Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).
"Mana tau nanti, TAPD setuju dengan itu, kita bangun sebuah alasan-alasan yang pasti, argumen yang kita berikan, bagaimana sistem bangunan yang ada di sana karena di sana bukannya aset pemerintah daerah, apakah nantinya dengan sistem hibah atau segala macam, tergantunglah bagaimana skemanya lebih baik dan tidak menyalahi aturan, " ucap dia.
Dengan nilai Rp100 juta itu, nanti dapat dimanfaatkan untuk membuat sejumlah Gazebo dan kios-kios pedagang kecil di kawasan Suta yang ditata rapi dan lebih menarik.
"Dulu, di awal-awal tumbuh dan berkembangnya Suta memang kawasan itu viral dan banyak pengunjung. Dan hari ini sudah mulai menurun. Berdasarkan analisa kita, ini diakibatkan oleh karena memang masih kurang inovasi, dan tidak alasan bagi pengunjung untuk berulangkali ke sana, " katanya lagi.
Selain ingin membantu pembuatan Gazebo dan kios-kios pedagang, Suhendri juga mengakui bahwa keberadaan rakit-rakit atau kapal wisata di Perairan Suta juga mengandung daya tarik tersendri.
Jika rakit-rakit itu dikemas dengan paket yang lebih menarik lagi, tentu juga bisa membuat pengunjung lebih nyaman dan bertahan lebih lama.
"Sistem paket yang kita tawarkan, bagaimana pengunjung itu bisa menikmati makanan ketika berada di atas rakit. Sehingga selain menyaksikan akan keindahan Suta di atas Sungai itu, mereka bisa makan ada meja khusus yang disediakan. Nah, itu merupakan daya tarik tersendiri untuk wisata Pantai Suta, " tambahnya. (rel)